Sabtu, 16 Oktober 2010

Analisis Gravimetri

Penggunaan gravimetri, dapat digunakan dalam analisis kadar air. Kadar air bahan bisa ditentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung ataupun tidak langsung. Bila yang diukur ialah fase padatan dan kemudian fase gas dihitung berdasarkan padatan tersebut maka disebut gravimetri evolusi tidak langsung. Untuk penentuan kadar air suatu kristal dalam senyawa hidrat, dapat dilakukan dengan memanaskan senyawa dimaksud pada suhu 110o–130oC. Berkurangnya berat sebelum pemanasan menjadi berat sesudah pemanasan merupakan berat air kristalnya.

Berat air yang hilang = berat sampel awal - berat endapan

Penggunaan  metode ini biasanya digunakan saat menentukan jumlah suatu unsur seperti Fe,Ca,P,Ni,danSO4. suatu sampel dapat di ketahui kadar suatu unsur dengan rumus sebagai berikut :
% A = (berat endapan x faktor grafimetri)/berat sample x 100%
 Dimana :
  • % A                         =  Berat unsur atau senyawa yang dicari
  • Berat endapan          =  Berat endapan yang terbentuk ( setelah dipijarkan )
  • Berat sampel            =  Berat sampel awal ( sebelum dipijarkan )
  • Faktor gravimetri      =   Ar( Massa Atom Relatif ) / Mr( Massa Monekul Relatif )

Analisis Gravimetri biasanya bersifat lebih akurat daripada analisis volumetri karna metode ini tidak memerlukan kalibrasi alat ukur ( biasanya terjadi pada Gelas  Ukur dan Buret  ), tapi memerlukan waktu yng sangat lama dalam prosesnya, antara lain mengkonstankan berat cawan yang memerlukan waktu minimal 35 menit untuk sekali pemijaran. dan menurut pengalaman saya, cawan akan lebih mudah konstan pada suhu 600oC untuk sekali pemijaran.    

   
Beberapa keuntungan Analisi Gravimetri adalah :

·        Memerlukan sedikit peralatan , umumnya Neraca dan Furnace atau Oven
·        Hasil didasarkan pada berat molekul, jadi  tidak memerlukan kalibrasi
·         Sangat akurat ( bias mencapai 4 desimal di belakang koma )